Rabu, 09 Juni 2010

DPR Minta Polri Cepat Selesaikan Kasus Ariel-Luna dan Cut Tari

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Komisi VIII DPR --membidangi masalah agama, perempuan dan sosial--Abdul Kadir Karding (FPKB) mengapresiasi surat pemanggilan yang dikeluarkan oleh pihak Bareskrim Polri kepada ketiga aktris, Ariel (vokalis Peterpan), Luna Maya, dan Cut Tari yang keduanya juga berprofesi sebagai presenter ini. Ketiganya dipanggil terkait beredarnya rekaman video adegan syur yang diduga dilakukan oleh ketiga aktris tersebut.

Karding, kepada para wartawan di DPR, Rabu (9/6) berharap kepada institusi Polri untuk bisa bertindak cepat dalam kasus ini.

"Saya mengapresiasi tindakan aparat kepolisian. Paling tidak, dalam kasus ini untuk mengklarifikasi dengan tetapmenjaga martabat para artis tersebut. Dan tindakan Polri sudah sangat baik dengan memeriksa ketiga artis diduga berperan dalam video asusila ini, Polri bisa mencari tahu siapa mafianya," kata Karding.

"Dan tentunya, diharapkan Polri bisa lebih rajin saat memeriksa kasus yang lain. Polisi dianggap cepat bertindak terhadap kasus yang seksi secara publik. Jangan sampai, dalam penegakan hukum terkesan pilih-kasih. Semuanya sama di mata hukum," ujarnya lagi.(*)
JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Komisi VIII DPR --membidangi masalah agama, perempuan dan sosial--Abdul Kadir Karding (FPKB) mengapresiasi surat pemanggilan yang dikeluarkan oleh pihak Bareskrim Polri kepada ketiga aktris, Ariel (vokalis Peterpan), Luna Maya, dan Cut Tari yang keduanya juga berprofesi sebagai presenter ini. Ketiganya dipanggil terkait beredarnya rekaman video adegan syur yang diduga dilakukan oleh ketiga aktris tersebut.

Karding, kepada para wartawan di DPR, Rabu (9/6) berharap kepada institusi Polri untuk bisa bertindak cepat dalam kasus ini.

"Saya mengapresiasi tindakan aparat kepolisian. Paling tidak, dalam kasus ini untuk mengklarifikasi dengan tetapmenjaga martabat para artis tersebut. Dan tindakan Polri sudah sangat baik dengan memeriksa ketiga artis diduga berperan dalam video asusila ini, Polri bisa mencari tahu siapa mafianya," kata Karding.

"Dan tentunya, diharapkan Polri bisa lebih rajin saat memeriksa kasus yang lain. Polisi dianggap cepat bertindak terhadap kasus yang seksi secara publik. Jangan sampai, dalam penegakan hukum terkesan pilih-kasih. Semuanya sama di mata hukum," ujarnya lagi.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar